Artikel dan Berita

01 May 2024

Mengapa Gen Z Selalu Merasa Kesulitan Membeli Rumah? Simak 4 Alasannya!

Generasi Z menghadapi kesulitan dalam membeli rumah karena kurangnya literasi keuangan, manajemen keuangan yang tidak stabil, hutang yang membengkak, serta minimnya dana darurat dan perencanaan keuangan. Mereka cenderung terjebak dalam perilaku konsumtif dan penggunaan yang tidak bijak terhadap pinjaman online dan kartu kredit.

30 April 2024

Inilah Waktu yang Tepat Untuk Mengajukan Pinjaman

Fasilitas pinjaman yang diberikan oleh lembaga keuangan kepada individu untuk memenuhi kebutuhan keuangan seorang. Penjelasan meliputi alasan umum mengapa orang mengajukan pinjaman dan kapan waktu yang tepat untuk melakukannya. Fasilitas pinjaman dapat bervariasi sesuai dengan jenis pinjaman dan lembaga keuangan yang bersangkutan. Penting untuk memahami konsekuensi finansialnya sebelum mengajukan pinjaman.

29 April 2024

Kapan Kita Harus Melakukan Take Over KPR? Begini Penjelasannya

Take over KPR menjadi opsi dalam perbankan Indonesia yang melibatkan transfer utang Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari bank lama ke bank baru. Take over KPR memerlukan dokumen dan biaya administrasi, dan bisa dilakukan ketika ada penawaran bunga lebih rendah, menjelang berakhirnya periode bunga fix, atau saat membutuhkan fasilitas tambahan. Selain itu, momen promo, kebutuhan layanan yang lebih baik, atau rencana menjual properti juga bisa menjadi pertimbangan. Namun, keputusan ini harus diambil setelah evaluasi menyeluruh dan mempertimbangkan biaya serta penawaran dari beberapa lembaga keuangan.

26 April 2024

Perhatian! Ini 6 Hal Sepele yang Bisa Buat Pengajuan KPR Anda Ditolak

Pentingnya memperhatikan detail-detail kecil yang sering diabaikan saat mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) agar pengajuan tidak ditolak. Meskipun terlihat sepele, hal-hal ini dapat menjadi faktor penentu dalam keputusan bank atau lembaga keuangan untuk memberikan persetujuan KPR. Dengan perencanaan yang matang dan persiapan yang baik, peluang untuk mendapatkan persetujuan KPR dapat ditingkatkan.

25 April 2024

Masuk Dalam Daftar Hitam SLIK atau BI Checking, Apa Penyebabnya?

Proses BI Checking telah menjadi SLIK di bawah OJK, yang melibatkan evaluasi histori kredit individu sebelum pemberian fasilitas kredit. Risiko masuk ke dalam daftar hitam disebabkan oleh keterlambatan pembayaran, kredit macet, penggunaan kartu kredit berlebihan, penipuan, identitas palsu, atau masalah pengadilan, menekankan pentingnya pengelolaan keuangan yang bijaksana untuk mempertahankan catatan kredit yang bersih.

24 April 2024

Hal Apa yang Harus Dilakukan Jika Rumah Disita Oleh Bank? Temukan Jawabannya di Sini

Resiko penyitaan rumah oleh bank, seringkali karena keterlambatan pembayaran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau pelanggaran kontrak KPR. Untuk menghindarinya, langkah-langkah seperti melakukan take over KPR, penjadwalan ulang kredit, atau restrukturisasi KPR disarankan. Pencegahan dini seperti memiliki rencana keuangan yang sehat, menjaga reputasi kredit, memiliki asuransi yang mencakup cicilan KPR, menjaga komunikasi dengan bank, dan mematuhi ketentuan kontrak KPR juga penting untuk mengurangi risiko penyitaan rumah.

23 April 2024

Sebelum Gadai Sertifikat Tanah, Ketahui Syarat dan Biaya yang Harus Disiapkan

Pentingnya sertifikat tanah sebagai bukti legal kepemilikan properti atau tanah, diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional, yang mencakup informasi vital seperti nama pemilik, lokasi, luas, dan hak-hak terkait. Langkah-langkah sebelum menggadaikan sertifikat tanah termasuk penelitian lembaga keuangan, pemahaman syarat dan ketentuan, evaluasi risiko, dan konsultasi dengan ahli keuangan, dengan kesimpulan bahwa langkah ini memerlukan persiapan matang untuk pengambilan keputusan yang tepat dan pengelolaan pinjaman yang baik.

16 April 2024

Pahami Lebih Dalam Apa Itu APHT, Dokumen Penting Dalam KPR

Akta Pembebanan Hak Tanggungan (APHT) merupakan dokumen hukum vital dalam transaksi properti di Indonesia yang didasarkan pada prinsip-prinsip hukum perdata. APHT mengatur persyaratan dan ketentuan terkait hak tanggungan, berfungsi sebagai jaminan atas pelunasan utang, serta mencatat hak tanggungan secara resmi. Fungsi utamanya mencakup memberikan jaminan keamanan kepada kreditur, mengatur kewajiban debitur dan kreditur, serta menjadi alat perlindungan dan penyelesaian sengketa. Dengan pemahaman yang baik tentang APHT, para pihak terlibat dalam transaksi properti dapat menjalankan prosesnya dengan lancar dan memastikan keamanan hukum atas hak tanggungan yang diberikan.