Apa Saja Daftar Profesi yang Mungkin Ditolak Ketika Ajukan KPR?

Dalam proses menggunakan fasilitas kredit atau pinjaman yang disediakan oleh bank, hal utama yang diperhatikan adalah penghasilan tetap dan riwayat kredit yang dimiliki calon nasabah. Selain itu, bank juga akan mempertimbangakn profesi calon nasabah untuk melihat kemampuan bayar selama tenor kredit berlangsung.

Memang sampai saat ini belum ada peraturan atau pernyataan tertulis yang menyatakan bahwa suatu profesi tidak bisa mengajukan KPR. Akan tetapi, beberapa profesi dianggap belum memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh bank atau lembaga keuangan lain. Ada beberapa profesi yang cenderung mengalami kesulitan dalam menerima kredit oleh bank, mulai dari pekerja swasta hingga di pemerintahan. Hal ini bukan berarti bahwa profesi tersebut tidak layak mendapatkan KPR, tetapi bank membutuhkan waktu lebih lama untuk mengumpulkan informasi dan melakukan verifikasi data. 

Nah, beberapa profesi ini dianggap "risiko" oleh lembaga keuangan dan sebagai hasilnya pengajuan KPR mereka kemungkinan ditolak. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan beberapa profesi yang mungkin dihadapi kesulitan dalam mendapatkan persetujuan KPR.

1. Pelaut

Meskipun memiliki penghasilan yang cukup tinggi, tetapi perlu memiliki risiko tinggi terkait keselamatannya. Seorang pelaut mungkin sudah memiliki asuransi dan jaminan perlindungan dari perusahaan, tetapi pihak bank akan mempertimbangkan lebih dalam terkait pengajuan KPR-nya.

2. TNI, Polri, dan PNS

Ketiga profesi di pemerintahan akan membuat pihak bank melakukan pengecekkan lebih mendalam terkait kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan yang diajukan. Pihak bank juga akan memerlukan beberapa informasi tambahan lagi bukti atau surat kepegawaian dan status keuangan. Hal itu disebabkan oleh sifat tugas yang bisa berpindah lokasi dengan risiko pekerjaan yang cukup tinggi. Lembaga keuangan mungkin lebih berhati-hati dalam memberikan KPR kepada individu yang bekerja dalam profesi-profesi ini karena risiko potensial yang terkait dengan hilangnya pendapatan. Tetapi tidak perlu khawatir, beberapa bank tetap memberikan fasilitas pinjaman atau kredit  selebar-lebarnya lebar-lebar kepada PNS, TNI dan Polri.

3. Pekerjaan Kontrak dan Freelance

Para pekerja kontrak dan freelance seringkali menghadapi kesulitan dalam mendapatkan persetujuan KPR. Hal ini disebabkan oleh ketidakstabilan pendapatan mereka yang membuat lembaga keuangan merasa risiko lebih besar dalam memberikan pinjaman kepada mereka. Tanpa bukti pendapatan yang stabil, seperti gaji bulanan dari pekerjaan tetap, lembaga keuangan mungkin menolak pengajuan KPR. Adapun contoh profesinya seperti driver taksi dan ojek online, office boy, security, dan lain-lain. 

4. Pekerja Entertainment

Pekerja di bidang entertainment atau public figure seperti artis, musisi, sutradara, pemain teater, dan lainnya ternyata termasuk dalam profesi yang terancam ditolak saat ajukan KPR. Profesi tersebut memiliki pendapatan yang sangat bervariasi dari waktu ke waktu sehingga mungkin untuk menghadapi kesulitan dalam mendapatkan persetujuan KPR. Lembaga keuangan cenderung mencari bukti pendapatan yang stabil dan ketidakpastian dalam pendapatan bulanan dapat menyebabkan penolakan pengajuan KPR.

5. Politisi dan Pekerja di Bidang Hukum

Cukup mengejutkan bahwa ternyata profesi seperti pengacara, hakim, maupun jaksa juga sulit mendapatkan KPR. Bank membutuhkan waktu untuk mendapatkan informasi lebih jauh seputar penghasilan dan keterangan lainnya. Ingat ya, bukan berarti profesi tersebut tidak boleh mendapatkan fasilitas kredit dari bank. Selama calon debitur memiliki rekam jejak keuangan dan riwayat kredit yang baik maka pengajuannya bisa saja disetujui oleh bank. 

6. Multi Level Marketing (MLM)

Sudah sering mendengar istilah MLM? Multi Level Marketing (MLM) MLM merupakan strategi pemasaran produk atau jasa yang dilakukan secara berantai. Artinya, penjual tidak hanya mendapat keuntungan dari hasil penjualan saja, tetapi juga dari hasil penjualan sales lain yang mereka rekrut. MLM berpeluang mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi, tetapi masih tergolong berisiko karena tidak ada nominal penghasilan tetap setiap bulannya.

7. Pegiat Organisasi Swadaya Masyarakat dan Yayasan Sosial

Para pegiat yayasan non profit dan swadaya masyarakat termasuk profesi yang kemungkinan mendapat penolakan saat ajukan KPR. Profesi tersebut mungkin dianggap belum memiliki penghasilan tetap. Meskipun pendapatan rendah bukanlah satu-satunya faktor yang dipertimbangkan oleh lembaga keuangan, namun, kemampuan untuk membayar cicilan KPR secara teratur seringkali menjadi kekhawatiran utama. Tanpa pendapatan yang memadai, pemohon dapat dianggap tidak mampu memenuhi kewajiban pembayaran. Namun calon debitur bekerja di yayasan non profit yang relatif dan proseinal, pengajuan KPR akan dipertimbangkan oleh bank karena dinilai cenderung berisiko kecil mengalami kredit macet. 

Itulah tujuh profesi yang membutuhkan usaha lebih keras untuk mendapatkan kredit dari bank.  Meskipun profesi seseorang seharusnya tidak menjadi satu-satunya faktor yang dipertimbangkan dalam proses pengajuan KPR, namun, hal ini dapat memainkan peran penting dalam keputusan akhir lembaga keuangan. Pemohon yang bekerja dalam profesi-profesi yang dianggap "risiko" mungkin perlu menunjukkan bukti pendapatan dan kestabilan finansial yang lebih kuat. 

Hal terpenting bagi Anda yang berniat mengajukan KPR, pastikan memiliki pemahaman yang baik. Loan Market sebagai financial aggregator pertama di Indonesia menyediakan jasa konsultasi mengenai pengajuan hingga keperluan terkait berbagai macam jenis kredit dan pinjaman. Loan Market menawarkan jaringan eksklusif dengan berbagai partner baik dari perbankan, multifinance, fintech, dan koperasi untuk memudahkan masyarakat dalam menemukan skema pinjaman yang tepat. Loan market sudah tercatat di OJK sejak 2019 berkomitmen untuk terus menyediakan informasi yang akurat, membandingkan penawaran dari 27 lembaga keuangan terpercaya, menyediakan layanan konsultasi untuk membantu membuat keputusan finansial yang tepat.