Antisipasi Kenaikan Suku Bunga Skema Floating Rate KPR

04 March 2024 17:00 By Amelia

loan market artikel image

KPR merupakan jenis pinjaman yang disediakan oleh bank atau lembaga keuangan dengan tujuan menyediakan dana pinjaman khusus diperuntukkan bagi orang yang memiliki keinginan membeli rumah. Tentu banyak masyarakat yang terbantu karena tidak semua orang mampu melakukan pembayaran secara kontan. Selain itu, jangka waktu pelunasan KPR biasanya cukup panjang antara 5 hingga 30 tahun juga menjadi pilihan yang tepat. Dengan skema ini, Anda dapat membeli rumah dengan cara membayar uang muka atau down payment (DP) dan sisanya bisa dicicil setiap bulannya. 

Saat mengajukan KPR, terdapat dua jenis pilihan suku bunga yaitu suku bunga fixed rate (tetap) dan floating rate (bunga mengambang). Kedua bunga ini memiliki perbedaan yang menjadi pertimbangan bagi banyak orang. Perlu Anda ketahui bahwa suku bunga tetap berarti besarannya tidak akan mengalami perubahan dari awal kredit hingga pelunasan. Jadi, jumlah cicilan yang akan Anda bayarkan akan tetap sama. Sementara itu, untuk suku bunga mengambang (floating rate) adalah suku bunga yang memungkinkan Anda memiliki cicilan dengan nominal yang berubah setiap waktu, hal ini disebabkan karena nilai bunga mengalami perubahan bergantung pada perkembangan tingkat bunga pasar uang. Jika suku bunga di pasaran naik maka cicilan Anda juga akan mengalami kenaikan.

Cara kerja dan perhitungan suku bunga floating rate akan lebih rumit jika dibandingkan dengan bunga tetap yang besarannya akan selalu sama. Oleh karena itu, sangat penting memiliki pengetahuan yang mendalam terkait suku bunga yang ditetapkan oleh pihak bank atau pemberi kredit. Skema floating rate tentu akan mempengaruhi besaran pengeluaran tagihan yang harus Anda bayarkan nantinya. Umumnya, kedua jenis suku bunga memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Apabila Anda tidak memiliki pemahaman yang baik dan pihak bank tidak memberikan informasi secara gambang, maka dikhawatirkan Anda tidak siap dengan adanya kenaikan bunga yang akhirnya akan menjadi beban finansial. Anda bisa memahami skema terkait suku bunga floating rate berikut ini.

  1. Dasar Penentuan Suku Bunga

Suku bunga floating rate ditentukan berdasarkan indeks atau acuan tertentu. Di Indonesia peraturan terkait suku bunga floating rate diatur oleh Bank Indonesia untuk menentukan bunga acuan pada KPR dalam bentuk Suku Bunga Dasar KPR (SBDK). Meskipun akan mengalami kenaikan secara, tetapi pihak bank atau pemberi pinjaman tidak bisa mengeluarkan kebijakan seenaknya atau menaikkan suku bunga.

  1. Faktor-Faktor Penentu Perubahan

Perubahan suku bunga floating rate dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk kebijakan bank sentral, inflasi, pertumbuhan ekonomi, stabilitas pasar keuangan, dan faktor-faktor geopolitik. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan fluktuasi tingkat suku bunga pasar dan akhirnya mempengaruhi suku bunga floating rate pada pinjaman.

  1. Perlindungan dari Fluktuasi
    Untuk melindungi peminjam dari fluktuasi suku bunga yang tidak terduga, beberapa pemberi pinjaman menawarkan produk-produk keuangan seperti cap atau floor, yang mengatur batas atas atau bawah dari suku bunga floating rate. Ini membantu peminjam untuk menghindari risiko kenaikan suku bunga yang tiba-tiba atau turun di bawah ambang batas yang dapat diterima.

 

Nah, jika Anda berkeinginan untuk membeli rumah KPR dengan skema floating rate, sebaiknya mengetahui beberapa cara mengantisipasi kenaikan suku bunga agar tidak menimbulkan masalah serius. Lalu bagaimana caranya? Simak informasi lengkap di bawah ini.

  1. Tinjau Ulang Anggaran dan Keuangan

Langkah pertama adalah meninjau ulang anggaran dan keuangan Anda. Periksa pendapatan, pengeluaran, dan tabungan Anda. Identifikasi area di mana Anda dapat menghemat atau mengurangi pengeluaran untuk memberikan ruang lebih dalam anggaran Anda.

  1. Alokasikan Dana dengan Tepat

Alokasikan pendapatan bulanan Anda dengan tepat untuk kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Hal utama adalah harus memastikan bahwa kebutuhan pokok atau primer sudah terpenuhi. Untuk mempermudah, Anda bisa membuat skala prioritas pengeluaran dan menempatan cicilan pembayaran KPR di prioritas utama. Membuat skala prioritas juga akan membantu Anda terhindar dari denda atau penalti karena keterlambatan pembayaran.

  1. Siapkan Dana Cadangan

Buatlah dana cadangan untuk mengatasi kenaikan pembayaran cicilan KPR. Simpanlah dana yang cukup untuk menutupi perbedaan antara pembayaran cicilan KPR saat ini dan pembayaran cicilan yang mungkin naik setelah kenaikan suku bunga. Dana cadangan juga sangat berguna ketika ada kenaikan bunga yang terjadi secara tiba-tiba.

  1. Lakukan Simulasi Kenaikan Suku Bunga

Lakukan simulasi untuk memperkirakan pembayaran cicilan KPR Anda setelah terjadi kenaikan suku bunga. Gunakan perangkat kalkulator atau mintalah bantuan dari bank atau lembaga keuangan untuk memperkirakan dampak kenaikan suku bunga terhadap pembayaran cicilan KPR Anda.

  1. Jaga Keseimbangan Keuangan

Jaga keseimbangan keuangan Anda dengan tidak memperoleh utang baru atau membuat pembelian besar yang tidak perlu. Hindari meningkatkan beban finansial Anda saat ini sehingga Anda memiliki fleksibilitas finansial untuk menghadapi kenaikan suku bunga.

  1. Pertimbangkan KPR Refinancing 

Ini bisa jadi solusi terakhir untuk menghadapi kenaikan bunga. Perlu Anda tahu bahwa KPR refinancing adalah pembiayaan kembali kredit yang sedang berjalan lewat pinjaman baru. Secara singkat, hal ini mirip dengan konsepnya gali lubang tutup lubang. Pertimbangkan untuk melakukan refinansiasi KPR ke skema dengan suku bunga tetap. Suku bunga tetap memberikan kepastian pembayaran cicilan KPR, sehingga Anda tidak perlu khawatir tentang fluktuasi suku bunga pasar. Namun, pastikan untuk mempertimbangkan biaya dan keuntungan refinansiasi dengan cermat sebelum mengambil keputusan.

  1. Jalin Komunikasi dengan Bank atau Lembaga Keuangan

Jalinlah komunikasi yang baik dengan bank atau lembaga keuangan Anda. Diskusikan kemungkinan kenaikan suku bunga dengan mereka dan cari tahu opsi yang tersedia untuk Anda. Mereka mungkin memiliki program atau solusi lain yang dapat membantu Anda menghadapi kenaikan suku bunga.

 

Menghadapi kenaikan suku bunga floating rate KPR memerlukan persiapan, perencanaan, dan strategi yang tepat. Dengan meninjau ulang anggaran, mempersiapkan dana cadangan, dan mempertimbangkan opsi seperti refinansiasi KPR, Anda dapat mengelola risiko kenaikan suku bunga dengan lebih baik. Jangan ragu untuk berdiskusi dengan bank atau lembaga keuangan Anda untuk mendapatkan saran dan bantuan yang sesuai dengan situasi Anda. Dengan langkah-langkah yang tepat, Anda dapat menghadapi kenaikan suku bunga dengan lebih tenang.

Jika Anda berencana mengajukan kredit rumah, pastikan Anda telah menyesuaikannya dengan tujuan dan kondisi finansial. Loan Market sebagai financial aggregator pertama di Indonesia menyediakan jasa konsultasi mengenai pengajuan hingga keperluan terkait berbagai macam jenis kredit dan pinjaman. Loan Market menawarkan jaringan eksklusif dengan berbagai partner baik dari perbankan, multifinance, fintech, dan koperasi untuk memudahkan masyarakat dalam menemukan skema pinjaman yang tepat. Loan market sudah tercatat di OJK sejak 2019 berkomitmen untuk terus menyediakan informasi yang akurat, membandingkan penawaran dari 27 lembaga keuangan terpercaya, menyediakan layanan konsultasi untuk membantu membuat keputusan finansial yang tepat.

 


Artikel dan Berita Lainnya